blog ini poroq-poroq momot doang jari isinE jak kadang bermanfaat bagi yang membutuhkan dan sebaliknya tidak bermanfaat bagi yang tidak membutuhkan...
Selasa, 27 Maret 2012
Kamis, 16 Februari 2012
Kamis, 26 Januari 2012
Proposal
PROPOSAL
KELOMPOK USAHA KREPIK SINGKONG RASA GADUNG DAN TAPE
SINGKONG
“KARYA MANDIRI”
GUNUNGSARI – LOMBOK BARAT
2011
KELOMPOK USAHA KREPIK SINGKONG RASA GADUNG
DAN TAPE SINGKONG
“KARYA MANDIRI”
DUSUN BALEKUWU - DESA GUNUNGSARI
KECAMATAN GUNUNGSARI – KAB.
LOMBOK BARAT
Gunungsari, 15 Juni 2011
Kepada
Yth: Bapak
Gubernur Nusa Tenggara Barat
di –
Mataram
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Dengan senantiasa selalu memohon izin serta ridho Allah SWT dan atas
hidayah dan inayah-Nya, kami kelompok usaha kecil Karya Mandiri dusun Balekuwu – gunungsari
Lombok Barat menyelesaikan pembuatan Proposal ini guna memperoleh bantuan Modal
dari Bapak Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Proposal ini kami buat sebagai upaya untuk mengembangkan produksi baik
dari segi kwalitas maupun dari segi kwantitas produksi Krepek singkong Rasa
Gadung dan Tape singkong kelopok usaha Karya Mandiri sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan kelompok khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Demikian Proposal ini kami
buat untuk mendapatkan dukungan dan
bantuan dana dari Bapak Gubernur Nusa
Tenggara Barat dan atas perhatian dan dukungannya kami ucapkan terimakasih.
Wassalamua’alikum Wr. Wb.
KELOMPOK USAHA KREPIK
SINGKONG RASA GADUNG
DAN TAPE SINGKONG
“KARYA MANDIRI”
Ketua Sekretaris
( H i d m a h ) (R a s m i
a t i)
Mengetahui :
Kepala Desa Gunungsari Kepala Dusun
Balekuwu
( M. Hatta, S.H. ) ( Muhammad Said)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi khususnya skala kecil dan menengah
diarahkan kepada upaya pemberdayaan pengusaha kecil dan koperasi agar lebih
efisien, produktif dan berdaya saing
serta menciptakan usaha yang kondusif dan memiliki peluang untuk
berkembang seluas luasnya demi terciptanya lapangan pekerjaan dan kemakmuran
para pekerja dan masyarakat luas pada umumnya.
Dengan demikian berdasarkan arah pembangunan ekonomi
yang menitik beratkan pada sistem ekonomi kerakyatan dan bebasis pada sumberdaya alam dan sumber daya manusia,
maka jelaslah bahwa kebijakan pembangunan ekonomi masa yang akan datang akan
lebih berpeluang dan memiliki kesempatan kepada usaha kecil dan menengah
sebagai pelaksana pembangunan, sehingga pengusaha kecil dan menengah harus
proaktif dan inoivatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada menjadi usaha yang prospektif, sebagai
mana .halnya dengan usaha kecil rumah tangga yang di kembangkan oleh Kelompok
usaha kecil “KARYA MANDIRI “ yang berada di Dusun Balekuwu Desa Gunungsari Kecamatan Gunungsari Kab. Lombok Barat.
Pertumbuhan dan perkembangan usah kecil berupa
pembuatan Kripik Singkong Rasa Gadung dan Tape Singkong ini cukup menjajikan
dari segi pendapatan yang berdampak pada
peningkatan prekonomian masyarakat serta penyerapan tenaga kerja non pormal walaupun
masih berskala usaha rumah tangga.
Namun demikian produk yang di hasilkan oleh kolompok KARYA MANDIRI ini masih terbentur
oleh permodalan yang dimiliki hal ini berimbas
pada jumlah dan nilai produksi yang dihasilkan. Akan tetapi dari segi pemasaran
produk ini tidak mengalami permasalahan karena para konsumen langsung datang
mengambil ke tempat produksi untuk di pasarkan ke pasar pasar tradisional yang
ada di Kab. Lombok Barat, KLU maupun Kota Mataram. Produk Kelompok KARYA
MANDIRI ini khususnya Kripik Singkong
Rasa Gadung sudah masuk ke Swalayan dan
Supermarket tetapi dengan LABEL dan MERK
lain karena untuk ke Supermarket
/swalayan dengan label dan Merk sendiri,
tidak di terima karena terbentur oleh Izin Usaha (P-IRT) Dari Dinas Kesehatan
Masyarakat dan label Halal Dari
Kementrian Agama RI. Karena Untuk pengurusan hal tersebut Kelompok Usaha KARYA
MANDIRI tidak memiliki dana dan disamping itu prosedur pengurusannya yang
rumit.
Untuk memenuhi permintaan pasar yang terus melonjak
kelopok KARYA MANDIRI mengalami kesulitan dari segi bahan baku karena singkong sebagi bahan utamanya masih
di datangkan dari daerah lain (KLU) dan
juga peralatan yang di miliki masih tradisional serta produksi Krepek Singkong Rasa Gadung ini masih bergantung pada cuaca
dan iklim karena untuk Proses Penjemuran masih mengandalkan sinar matahari.
Sedangkan untuk penggorengan masih menggunakan tungku kayu bakar dan pengemasan
yang masih sederhana
Untuk mengatasi masalah masalah tersebut, dibutuhkan
perhatian dari semua pihak yang berkompeten untuk mengembangkan Usaha Kecil
Rumah Tangga melalui upaya yang
srtategis untuk meningkatkan kwalitas dan kwantitas produksi sesuai dengan permintaan
pasar dan standar kerja yang ada.
B. Maksud dan Tujuan
Pengembangan Usaha Kecil /Home Industry melalui
penggunaan peralatan dan mesin yang tepat guna dimaksudkan untuk meningkatkan
kwalitas dan kwantitas produksi Krepek Singkong Rasa Gadung dan Tape Singkong dengan tujuan:
1.
Mengusahakan agar Produksi dari Kelopok KARYA
MANDIRI masuk ke Pasar Swalayan dan
Supermarket dengan MERK dan LABEL
Sendiri.
2.
Meningkatkan Kwalitas SDM
3.
Meningkatkan Permodalan yang berimbas pada Jumlah dan Nilai Produksi
4.
Meningkatkan Kwalitas dan Kwantitas Produksi melalui
penggunaan Alat yang tepat guna.
5.
Meningkatkan kesejahtraan masyarakat.
BAB II
KEBUTUHAN
PERMODALAN
Untuk dapat memenuhi permintaan konsumen terhadap
produk kelompok KARYA MANDIRI, kami membutuhkan penambahan permodalan dan alat
yang tepat guna agar kerja kami lebih cepat. Selain itu kami berencana
memperluas jaringan pemasaran ke Swalayan dan Supermarket. Karena kami melihat
potensi yang cukup besar yang dapat membuka lapangn kerja sehingga dapat
mengurangi pengangguran dan meningkatkan prekonomian masyarakat. Adapun nama
anggota dan etimasi kebutuhan dana masing masing anggota adalah:
Nama nama Anggota Kelompok Usaha Karya Mandiri :
1.
Hidmah ( Ketua)
2.
Rasmiati (Sekretaris)
3.
Suhaeni (Bendahara)
Anggota
4. Supriati
9. Atik
5. . Kahad
10. Mahnim
6. Makyah 11.
Inaq Faridah
7. Anah
.
8. Na’ah
ESTIMASI KEBUTUHAN DANA/ALAT
No.
|
Bahan Dan Alat
|
Harga
|
Jumlah
|
1.
|
Singkong 50 Kg
|
@ Rp. 1500
|
Rp. 75.000
|
2.
|
Alat Potong
Manual
|
Rp. 50.000
|
Rp. 50.000
|
3.
|
Pisau Pengupas
5 Buah
|
Rp. 10.000
|
Rp. 50.000
|
4.
|
Alat Penjemuran 25 Buah (ayaman
Bambu)
|
@ Rp. 5000
|
Rp. 125.000
|
5.
|
Bak Plastik untuk Merendam 5
buah
|
@. Rp. 30.000
|
Rp. 150.000
|
6.
|
Wajan Besar (penggorengan)
|
Rp. 75.000
|
Rp. 75.000
|
7.
|
Panci besar (Untuk Mengukus)
|
Rp. 75.000
|
Rp. 75.000
|
8.
|
Alat Pendukung lainnya
|
Rp. 100.000
|
Rp. 100.000
|
JUMLAH
|
Rp. 700.000
|
||
JUMLAH TOTAL
KEBUTUHAN DANA SELURUH ANGGOTA
Rp. 700.000 x jumlah
anggota (11 orang) = Rp. 7.700.000,-=
|
Selasa, 24 Januari 2012
kripik singkong Pedas
Keripik Singkong Pedas
May 18, 2007 · Filed under keripik, kerupuk, dan kacang
Sumber: Tabloid NovaBahan:
500 gr keripik singkong mentah
minyak untuk menggoreng
5 sdm minyak untuk menumis
3 sdm gula pasir
1 sdt cuka masak
Haluskan:
100 gr cabai merah, buang bijinya
5 siung bawang putih
1 sdt garam
Cara membuat:
1. Goreng keripik singkong dalam minyak panas dan banyak hingga matang dan kecokelatan. Angkat, tiriskan.
2. Panaskan 3 sdm minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan agak kering. Tambahkan gula pasir dan cuka, aduk hingga gula larut dan agak kental
3. Masukkan singkong goreng, aduk hingga tercampur rata.
4. Dinginkan, simpan dalam wadah tertutup rapat.
Untuk 500 gr
Kripik singkong rasa gadung
|
||
- Singkong
- Ketela atau singkong atau ubi kayu yang sudah diambil, dibersihkan terlebih dahulu, dan dikupas kulitnya.
- Setelah itu, ketela ini dirajang dengan mesin perajang, sehingga berbentuk bulat, tipis .
- Setelah perajangan, ketela tersebut direbus selama beberapa jam ( 1-2 jam )
- Kemudian dilakukan perendaman dengan air.
- Pada proses perendaman ini dilakukan pencampuran bumbu – bumbu sesuai dengan rasa yang diinginkan, bumbu tersebut seperti : garam, bawang, dll.
- Setelah itu, ketela kembali dikukus atau di uapkan dengan waktu secukupnya. Hingga terlihat warna agak kekuning – kuningan.
- Setelah proses penguapan selesai, baru dilakukan penggorengan.
PUISI PNS
PUISI PNS
(“Nasib-mu wahai PNS”)
Berhasil dalam tugas sudah “Tradisi”
Kerja Berat sudah “Pasti”
Loyalitas Terhadap Pimpinan “Harga Mati”
Gagal dalam Tugas di “Mutasi”
Pulang Terlambat di Omel “Istri”
Hidup Kaya di ”Curigai”
Kalau Miskin ” salah Sendiri”
Mau Penempatan Bagus “ Loby sana Sini”
Kalau Idialis Cepat di “Ganti”
Potongan” BPD, BRI & Kopresai tiap bulan sudah Menanti”
Kenaikan Gaji ”tidak Memadai”
Semertara masuk surge juga belum “Pasti”
Nasib-mu wahai PNS..
Langganan:
Postingan (Atom)